![]() |
[Ilustrasi bisnis] |
Oleh: M. Sholah Ulayya
Jika ditanya,
Kira-kira apa modal utama yang harus dimiliki seorang Entrepreneur? Keberanian?
Ketekunan? Tim yang solid? Modal? Atau apa?
Menurut saya
bukan itu. yang perlu dimiliki seorang entrepreneur hanya mental!!
cukup!
Akan tetapi mental
bukan tongkat ajaib yang bisa menyulap dalam sekejap atau lampu Aladin yang
bisa mengabulkan apapun hanya dengan beberapa kali gesek. Ibarat belajar bela
diri, mental adalah kemampuan bertahan dalam keadaan-keadaan yang sulit dan
tidak nyaman. Semakin lama anda mampu bertahan semakin tangguh pula mental
anda, bukan hanya sebagai entrepreneur tapi juga sebagai Manusia seutuhnya.
Dalam latihan
beladiri kita sering menyaksikan orang yang memukul-mukul pepohonan sampai tanganya
bengkak, lecet atau berdarah bukan?
Apakah ia
melakukan itu untuk melukai dirinya sendiri?
Tidak!! Justru
sebaliknya.
Semakin sering ia
melatih tanganya memukul benda keras, justru tanganya akan semakin kuat. Jadi
hal-hal yang kelihatanya menyakiti kita sebenarnya bukan untuk membuat kita
lemah atau lumpuh, justru malah membuat kita semakin tangguh. Jika prinsip ini
kita terapkan dalam dunia wirausha maka anda akan dapat memaknai arti kerugian,
dikecewakan pembeli, atau dagangan tidak laku dengan cara yang
berbeda.
Ingat!!
Kejadian seburuk
apapun tidak akan "melukai" kita asal kita mampu memaknainya dengan benar.Jika
kita anggap itu sebuah musibah atau kecelakaan maka akan semakin menderitalah
anda.
Sudah dagangan
tidak laku malah kecewa.
Sudah kena tipu
malah sedih.
Sudah kehilangan
modal malah stres
sudah banyak
hutang malah susah
Bukankah ini yang
disebut sudah jatuh tertimpa tangga. Bonyok dua kali dong..Hehe..
Seharusnya, cara
pandang kita harus kita balik.
Saat kita di
kecewakan justru saat itulah waktu yang tepat untuk belajar menguji mental
Jika dagangan
kita tidak laku, maka sekarang saatnya belajar ketangguhan
Jika kebetulan
kita punya banyak hutang justru , sekarang saatnyalah memulai hidup
baru,mengevaluasi kinerja kita dan bersemangat untuk menyelesaikan hutang
tersebut.bukan malah berdiam dan meratapi nasib
Mengapa?
Coba anda
bayangkan. Bukankah ketika tertimpa masalah kita lebih membutuhkan solusi dari
pada keluhan?
Nah bagaimana
kita bisa menemukan solusi jika kita sedih,susah dan putus asa?
Bukankah solusi
itu hanya mau "menyapa" jiwa yang tenang dan fikiran yang cerah?!!
Bagaimana bisa
orang yang kalut dapat berpikir jernih? Sedangkan kejernihan berpikir adalah
sumber semua solusi dari segala persoalan hidup?
Jadi, sebetulnya
orang yang sedang terkena masalah seharusnya segera bangkit dan mencari
pencerahan. Agar ia mampu menghadapinya dengan tegar. Bukan malah menyendiri
dan meratapi nasib.
Oleh karenanya
dalam berwirausaha, saya berusaha untuk tidak realistis dan bahkan tidak
logis!!
Loh kok bisa?
Ya. Karena dalam
wirausaha yang saya jalani sekarang saya tidak menomorsatukan keuntungan.
Saya ulangi lagi Saya tidak menomorsatukan keuntungan!!!.
Jelas ya!!!
Terus apa yang
nomor satu?
PEMBELAJARAN!
Yap.?!!
Kenapa
pembelajaran? Karena jika saya mengejar uang maka saya akan berurusan dengan
untung-rugi.
Jika tidak untung
maka saya rugi. Jika tidak rugi biasanya saya untung. Sudah untungpun kadang
kita masih mengeluh :
Kok untungnya
cuma segini!!
Atau :
Wah keuntungan
jual buku tidak seberapa daripada jeri payahnya malas ahh
Hehe..
Tenang. Itu manusiawi kok.
Coba perhatikan!!
Jika tujuan utama
saya bukan lagi uang tapi pembelajaran. Saya tidak lagi berurusan dengan
untung-rugi akan tetapi berurusan dengan penempaan mental dan pengalaman.
Saat merugi saya
akan belajar bersabar dan menerima. Saat mendapat keuntungan saya akan belajar
mensyukuri dan memenej keuntungan tersebut agar berdaya guna untuk kelangsungan
bisnis saya. Indah bukan. Hehe.
Kita tidak akan
pernah rugi jika setiap mengerjakan apapun tujuan kita adalah belajar. Kita
akan selalu untung, untung dan untung.
Meskipun - dalam
konteks bisnis- kelihatanya kita merugi secara materi atau tenaga.
Bagaimana
kawan-kawan?
Semoga catatan
singkat ini bermanfaat.
Founder sahabat literasi indonesia
22 April 2018.