Header Ads

Header Ads

Menjadi Pembeda Abadi adalah Koentji

[Source: gema.id]

Oleh: M. Sholah Ulayya

Berani menjadi pembeda. Rupanya kata ini adalah kuncu rahasia sukses orang-orang besar terdahulu. Sejarah umat manusia adalah sejarah panjang tentang orang-orang yang berpikir , bertindak dan hidup dengan cara yang berbeda. Jika kita hidup seperti orang kebanyakan, maka nasib kita akan tidak jauh beda dengan kebanyakan orang.

Hidup biasa-biasa, menua biasa-biasa, matipun biasa-biasa. Kita hanya akan tercatat sebagai seorang manusia yang kebetulan pernah menghuni planet bumi ini. Saya katakan kebetulan, karena ternyata kita sama dengan manusia lainya. Lahir - Dewasa - Menua dan Mati.

Orang-orang yang sudah mendahului kita, namun masih sering disebut-sebut dan dipanggil namanya hingga hari ini, adalah mereka yang berani memaknai kehidupan dengan cara yang berbeda bahwa: Kehidupan ini bukanlah soal kumpulan kebetulan belaka, Kebetulan saya lahir, kebetulan saya dewasa, kebetulan saya jomblo dan serangkaian kebetulan-kebetulan lainya. Semua ada rahasia dan tujuan dibaliknya.

Menutup tulisan singkat ini, saya kutipkan sebuah kalimat indah yang terpahat dipusara Annemarie Schimmel, seorang penulis wanita yang telah menulis 105 buku dan menjadi professor kajian Arab di Universitas Marburg-Jerman pada usia 23 Tahun, Kalimat itu berbunyi:

 الناس نيام إذا ماتوا إنتبهوا

"kebanyakan Manusia itu terlelap. Setelah mereka mati, barulah mereka terbangun".

Begitulah manusia. Apakah kita perlu menunggu mati dulu agar tersadar betapa ajaibnya kehidupan ini?

 


Surabaya 14 Agustus.