Header Ads

Header Ads

Menyalakan Obor Spirit Al-Ghazali di Era TikTok

Senin, 25 November 2024    14:46 WIB

Ilustrasi Imam Al-Ghazali. (Foto: Kompasiana)

Setelah beberapa kali pertemuan Ngaji Kimiyaus Sa'adah karya Al-Ghazali, alhamdulillah pada tanggal 15 Ramadhan/ 26 Maret 2024 lahirlah komunitas bernama "Pecinta Imam Al-Ghazali" sebagai wadah untuk mengembangkan warisan pemikiran beliau yang memang sangat pas untuk disebarkan pada era sekarang, dimana agama harus dihadapkan dengan logika, materialisme, dan keragu-raguan dalam bertuhan.

Imam Al-Ghazali lahir bukan dari keluarga "Kyai" atau darah biru, beliau adalah putra dari orang biasa, bahkan bisa dikatakan orang dengan kondisi ekonomi menengah ke bawah.

Ayahnya seorang pemintal, namun di sela-sela itu beliau senang mengaji dan bersilaturahmi pada para ulama dengan harapan putranya kelak menjadi ulama besar.

Dan benar adanya, setelah beliau wafat, dua anaknya yang bernama Muhammad Al-Ghazali dan Ahmad Al-Ghazali dititipkan pada seorang ulama sepuh yang kemudian membentuk karakter keilmuan Al-Ghazali menjadi sosok "Raksasa" yang menjadi rujukan para ulama di zamannya.

Bahkan, ada salah seorang ulama yang punya rasa iri pada Al-Ghazali dan menebar fitnah agar karya-karya Al-Ghazali dibakar dan dimusnahkan. Sejurus kemudian ulama tersebut bermimpi bertemu Rasulullah dan kemudian ditegur supaya berhenti memusuhi Imam Al-Ghazali. Setelah itu, ulama tersebut bertaubat dan mengakui kewalian Imam Al-Ghazali setelah mendapatkan "Stempel" pengesahan dari Kanjeng Nabi.

Semoga dengan hadirnya grup ini, kita ikut mendapatkan tetesan keberkahan dari beliau dan hal itu menjadikan kita semakin yakin dan tidak rendah diri karena Allah mampu melahirkan orang-orang yang luar biasa meskipun berasal dari nasab orang tua yang biasa-biasa.

Kata kuncinya adalah kemauan, keyakinan, ketelatenan, kerelaan, dan keberanian.

Salam.


Gus Muhammad Sholah Ulayya, Lc., M.Pd.I, Koordinator Lingkar Kosmik dan Sekjen Aswaja NU Center Sidoarjo, Pembantu Pengasuh PP. Al Roudloh Kajen.


Kolomnis: Muhammad Sholah Ulayya
Editor: Rista Aslin Nuha