Header Ads

Header Ads

Ulat, Kepompong, dan Potensi Manusia: Tadabbur Ayat-ayat Evolusi Dalam Al-Qur'an

Ahad, 24 November 2024    13:31 WIB

Kupu-kupu di tangan manusia. (Foto: iStock)

Dalam tubuh indah kupu-kupu, terdapat masa lalu seekor ulat bulu yang buruk rupa dan menjijikkan. Akan tetapi, Tuhan Maha Adil lagi Maha Kuasa lagi Maha Sempurna.

Tuhan mampu mengubah apa saja yang Dia mau. Yang tampak buruk bisa jadi indah, yang nampak indah bisa jadi sebaliknya.

Karena sifat dasar setiap makhluk (termasuk manusia) adalah tidak menetap, gampang berubah, dan mudah terpengaruh.

قُلِ اللّٰهُمَّ مٰلِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِى الْمُلْكَ مَنْ تَشَاۤءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاۤءُۖ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاۤءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاۤءُ ۗ بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۗ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ 

Artinya: "Wahai Tuhan Yang Mempunyai Kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS. Ali Imran: 26)

Manusia sebagai makhluk spesial yang dimuliakan oleh Tuhan mendapat amanah secara khusus untuk mengabdi, mengelola, dan meramaikan bumi (khalifah).

وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِيْٓ اٰدَمَ وَحَمَلْنٰهُمْ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنٰهُمْ مِّنَ الطَّيِّبٰتِ وَفَضَّلْنٰهُمْ عَلٰى كَثِيْرٍ مِّمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيْلًا ࣖ 

Artinya: "Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan." (QS. Al-Isra': 70)

Oleh karenanya, dalam diri manusia terdapat segala unsur makhluk ciptaan Tuhan, baik makhluk langit maupun makhluk bumi.

Imam Ali bin Abi Thalib mengatakan:

دواؤك فيك وما تبصر، وداؤك منك وما تشعر

وتحسب أنك جرم صغير وفيك انطوى العالم الأكبر

Artinya: "Obatmu ada di dalam dirimu tetapi tak kau perhatikan. Penyakitmu berasal dari dirimu tetapi tak kau rasakan. Kau mengira dirimu adalah makhluk kecil, padahal di dalamnya terbentang semesta yang lebih besar."

اَلَمْ تَرَوْا اَنَّ اللّٰهَ سَخَّرَ لَكُمْ مَّا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ وَاَسْبَغَ عَلَيْكُمْ نِعَمَهٗ ظَاهِرَةً وَّبَاطِنَةً ۗ

Artinya: "Tidakkah kalian memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah telah menundukkan apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi untuk kalian, Dia (juga) menyempurnakan nikmat-nikmat-Nya yang lahir dan batin untukmu." (QS. Luqman: 20)

اَللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ وَاَنْزَلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً فَاَخْرَجَ بِهٖ مِنَ الثَّمَرٰتِ رِزْقًا لَّكُمْۚ وَسَخَّرَ لَكُمُ الْفُلْكَ لِتَجْرِيَ فِى الْبَحْرِ بِاَمْرِهٖۚ وَسَخَّرَ لَكُمُ الْاَنْهٰرَ۝ 

Artinya: "Allahlah yang telah menciptakan langit dan bumi, menurunkan air (hujan) dari langit, lalu dengan (air hujan) itu Dia mengeluarkan berbagai buah-buahan sebagai rezeki untukmu. Dia juga telah menundukkan kapal bagimu agar berlayar di lautan dengan kehendak-Nya. Dia pun telah menundukkan sungai-sungai bagimu." (QS. Ibrahim: 32)

وَسَخَّرَ لَكُمُ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ دَاۤىِٕبَيْنِۚ وَسَخَّرَ لَكُمُ الَّيْلَ وَالنَّهَارَ ۚ 

Artinya: "Dan Dialah juga yang telah menundukkan bagimu matahari dan bulan yang terus-menerus beredar (dalam orbitnya) dan telah pula menundukkan bagimu malam dan siang." (QS. Ibrahim: 33)

Tiga ayat di atas memberikan isyarat bahwa terdapat interaksi dan hubungan yang harmonis antara manusia dan alam semesta. Artinya, alam semesta yang bergerak itu juga memiliki perasaan, nurani, dan kecerdasan sebagaimana manusia. Begitu juga dalam diri manusia, terdapat "kode-kode ketuhanan" yang menjadikan berbagai entitas (wujud) di alam raya ini bersedia membaur, tunduk, dan bahkan patuh pada manusia. Dalam surat An-Nur ayat 41 disebutkan:

كُلٌّ قَدْ عَلِمَ صَلَاتَهٗ وَتَسْبِيْحَهٗۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌۢ بِمَا يَفْعَلُوْنَ

Artinya: "Semuanya (langit, bumi, dan seluruh isinya itu) sungguh telah mengetahui "shalatnya" dan tasbihnya masing-masing. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka lakukan." (QS. An-Nur: 41)

Dalam pikiran dan kalbu manusia tersimpan unsur-unsur malaikat dan setan, unsur cahaya, dan kegelapan. Dengan keduanya makhluk yang juga disebut anak Adam itu telah mewarisi potensi berupa ilmu yang menjadikan para malaikat pernah hormat pada kakek moyangnya dahulu, Nabi Adam alaih al salam.

وَعَلَّمَ اٰدَمَ الْاَسْمَاۤءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلٰۤىِٕكَةِ فَقَالَ اَنْۢبِـُٔوْنِيْ بِاَسْمَاۤءِ هٰٓؤُلَاۤءِ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ

Artinya: "Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama seluruhnya, kemudian Dia memperlihatkannya kepada para malaikat, seraya berfirman, "Sebutkan kepada-Ku nama-nama (benda) ini jika kamu benar!" (QS. Al-Baqarah (2): 31)

وَاِذْ قُلْنَا لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اسْجُدُوْا لِاٰدَمَ فَسَجَدُوْٓا اِلَّآ اِبْلِيْسَۗ اَبٰى وَاسْتَكْبَرَۖ وَكَانَ مِنَ الْكٰفِرِيْنَ 

Artinya: "Dan ketika Kami berfirman kepada para malaikat, "Sujudlah kamu kepada Adam!" Maka, mereka pun sujud, kecuali iblis. Ia menolaknya dan menyombongkan diri, dan ia termasuk golongan kafir." (QS. (2): 34)

Sedangkan dalam raganya tersimpan saripati dari empat unsur utama alam semesta, yaitu:

Tanah, api, air, dan udara.

وَهُوَ الَّذِيْ خَلَقَ مِنَ الْمَاۤءِ بَشَرًا فَجَعَلَهٗ نَسَبًا وَّصِهْرًاۗ وَكَانَ رَبُّكَ قَدِيْرًا

Artinya: "Dialah (pula) yang menciptakan manusia dari air (mani). Lalu, Dia menjadikannya (manusia itu mempunyai) keturunan dan musaharah (persemendaan). Tuhanmu adalah Maha Kuasa." (QS. Al-Furqon: 54)

ِنَّا خَلَقْنٰهُمْ مِّنْ طِيْنٍ لَّازِبٍ

Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menciptakan mereka dari tanah liat." (QS. As-Shoffat: 11)

Dan satu lagi unsur rahasia yang dianugerahkan Tuhan pada manusia, yakni ruh (daya hidup).

فَاِذَا سَوَّيْتُهٗ وَنَفَخْتُ فِيْهِ مِنْ رُّوْحِيْ فَقَعُوْا لَهٗ سٰجِدِيْنَ 

Artinya: "Maka, apabila Aku telah menyempurnakan (kejadian)-nya dan telah meniupkan roh (ciptaan)-Ku ke dalamnya, menyungkurlah kamu kepadanya dengan bersujud." (QS. Al-Hijr: 29)

Pada puncaknya, manusia memang sejak semula diproyeksikan oleh Allah untuk menjadi sebaik-baik ciptaan meskipun di sisi lain juga berpotensi menjadi seburuk-buruk makhluk Tuhan yang serakah dan gemar membuat kerusakan di bumi.

Dengan sangat indah, Al-Qur'an mengatakan:

لَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ فِيْٓ اَحْسَنِ تَقْوِيْمٍۖ 

Artinya: "Sungguh, Kami benar-benar telah menciptakan manusia dalam sebaik-baiknya bentuk (ciptaan)." (QS. At-Tin: 4)

ثُمَّ رَدَدْنٰهُ اَسْفَلَ سٰفِلِيْنَۙ 

Artinya: "Kemudian, Kami kembalikan dia ke dalam serendah-rendahnya (tingkatan)." (QS. At-Tin: 5)

اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ فَلَهُمْ اَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُوْنٍۗ 

Artinya: "Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan. Maka, mereka akan mendapat pahala yang tidak putus-putusnya." (QS. At-Tin: 6)

وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيْرًا مِّنَ الْجِنِّ وَالْاِنْسِۖ لَهُمْ قُلُوْبٌ لَّا يَفْقَهُوْنَ بِهَاۖ وَلَهُمْ اَعْيُنٌ لَّا يُبْصِرُوْنَ بِهَاۖ وَلَهُمْ اٰذَانٌ لَّا يَسْمَعُوْنَ بِهَاۗ اُولٰۤىِٕكَ كَالْاَنْعَامِ بَلْ هُمْ اَضَلُّ ۗ اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْغٰفِلُوْنَ 

Artinya: "Sungguh, Kami benar-benar telah menciptakan banyak dari kalangan jin dan manusia untuk (masuk neraka) Jahanam (karena kesesatan mereka). Mereka memiliki hati yang tidak mereka pergunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan memiliki mata yang tidak mereka pergunakan untuk melihat (ayat-ayat Allah), serta memiliki telinga yang tidak mereka pergunakan untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak,bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah." (QS. Al-A'raf: 179)

اِنَّ اللّٰهَ يُدْخِلُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ ۗوَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا يَتَمَتَّعُوْنَ وَيَأْكُلُوْنَ كَمَا تَأْكُلُ الْاَنْعَامُ وَالنَّارُ مَثْوًى لَّهُمْ 

Artinya: "Sesungguhnya Allah akan memasukkan orang-orang yang beriman dan beramal saleh ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Adapun orang-orang yang kufur bersenang-senang dan makan-makan (di dunia) seperti halnya hewan-hewan. Nerakalah tempat tinggal bagi mereka." (QS. Muhammad: 12)

Jika bisa memilih, mengapa harus terpaksa?

Jika kita telah diberi jalan untuk menjadi kupu-kupu, mengapa lebih memilih untuk tetap menjadi ulat?

Salam.


Gus Muhammad Sholah Ulayya, Lc., M.Pd.I, Koordinator Lingkar Kosmik Jatim dan Sekjen Aswaja NU Center Sidoarjo, Pembantu Pengasuh PP. Al Roudloh Kajen.


Kolomnis: Muhammad Sholah Ulayya
Editor: Rista Aslin Nuha